Tarian Martumba dari Tapanuli Tengah

Halo Sahabatku sekalian, bagaimana kabar kalian hari ini? Baik bukan. Seni dan budaya marupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan lagi dari masyarakat kita yaitu masyarakat Indonesia. Hadirnya seni tradisional adalah merupakan wujud dari refleksi sikap, sifat, pengalaman hidup dan perilaku sekelompok masyarakat. Tarian tradisional menunjukkan sebuah kreatifitas dari masyarakat ataupun kelompok-kelompok orang tertentu yang berada di suatu daerah.Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah kesenian tari  yang berasal dari Sumatera Utara yang diberi nama Tarian Martumba. Martumba adalah nama sebuah tarian dari salah satu suku di Sumatera Utara yaitu masyarakat Batak Toba.




Baca Juga :
Mengenal Tari Didong
Mengenal Tari Saman Dari Nanggroe Aceh Darussalam

Tarian Martumba menggambarkan alat atau media komunikasi yang menjadi gambaran perasaan suka cita dari masyarakatnya. Karena tarian ini merupakan media komunikasi, maka gerakan dan nyanyian dalam tarian ini berisikan tentang pesan-pesan alam dan juga lingkungan yang ada disekitarnya. Di Sumatera Utara ada sebuah tari daerah batak yang sangat terkenal di Indonesia yaitu tari Tor-Tor. Namun disamping tari tor-tor ini, ada juga jenis-jenis atau macam-macam tarian lagi yang belum dikenal di masyarakat Indonesia. Bila berbicara tentang tari martumba, maka tarian ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan tarian tor-tor Batak dan Batak Toba. Martumba merupakan jenis tarian yang dalam pementasannya diiringi dengan gerakan dan nyanyian.

Dalam tarian ini nyanyiannya berisi atau mengandung pesan tentang kekayaan alam dan lingkungan. Biasanya Martumba diperagakan oleh anak-anak dan juga muda mudi untuk mengekspresikan kegembiraan mereka. Di sekolah – sekolah, ternyata tarian Martumba masih diajarkan oleh guru-guru mereka di dalam pelajaran kesenian. Sejak usia dini anak-anak sudah diperkenalkan dengan tarian Tumba dengan filosofi-filosifi yang terkandung di dalamnya. Kesenian ini sudah lama ada sejak dahulu kala sehingga tarian ini secara turun-menurun diwariskan kepada anak cucu mereka karena mengandung nilai filosofi yang sangat kuat.

Kesenian tari yang berasal dari Batak Toba ini biasanya dilakukan oleh anak-anak pada waktu malam hari khususnya pada saat terjadinya bulan purnama. Pada awalnya sebenarnya musim Martumba dipegunakan untuk meminta hujan lewat nyanyian. Dalam prakteknya tarian Martumba diawali dengan tomba lalu nyanyian. Para anak-anak yang bernyanyi dan menari memperagakan tarian ini dengan penuh riang gembira. Di masa-masa seperti sekarang ini, keberadaan tari Martumba menjadi salah satu hiburan bagi masyarakat. Bahkan sekarang ini Martumba tidak hanya dilaksanakan pada waktu malam hari dan semata-mata untuk hiburan, namun juga pada kegiatan – kegiatan besar pada perayaan tertentu, martumba juga diselenggarakan bahkan sampai diperlombakan.

Tarian tumba merupakan identitas dari masyarakat Batak Toba terutama yang berdomisili di Pahae. Tumba merpakan warisan dari para leluhur masyarakat Batak Toba. Ternyata jika digali lebih jauh ternyata masyarakat Sumatera Utara memiliki khasanah yang masih banyak belum dikenal oleh masyarakat kita sendiri. Perkenalan kita terhadap tarian Tumba ini membuat kita sadar bahwa betapa luar biasa para leluhur kita dalam menciptakan karya kreatif yang disalurkan bentuk tarian tradisional.


EmoticonEmoticon