Sejarah Asal Mula Jalan Malioboro di Yogyakarta

Halo sahabatku sekalian, apa kabar kalian hari ini, mudah-mudahan kalian senantiasa dalam keadaan sehat, murah rezeki dan dipanjangkan umurnya. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang artikel berjudul Sejarah Asal Mula Jalan Malioboro di Yogyakarta. Malioboro. Siapa yang tidak mengenalnya? Sebuah kawasan yang menjadi jantung kota atau simbol keberadaan kota Yogyakarta. Bahkan bagi orang luar daerah serasa belum ke Yogyakarta bila tak menginjakkan kaki di kawasan Malioboro.


Tapi dibalik itu ada sejarah panjang tersimpan bagaimana kawasan ini disebut Malioboro. Diawali akan keberadaan Keraton Yogyakarta yang berdiri sekitar abad 18 jalan Malioboro saat itu masih merupakan tanah tanpa nama.

Baca Juga :
Inilah 8 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Harus Dikunjungi
Sejarah Tugu Jogja Yang Menjadi Landmark Kota Jogjakarta 

Seorang sejarawan Yogyakarta bernama Prof. Djoko Suryo menuturkan bahwa :

‘’Dulunya dari Pangurahan ke Tugu tidak ada toko-toko. Cuma ada pasar kemudian berdirilah Gedung Kepatihan dan selanjutnya cuma ada jalan. Mulai ramainya kawasan Malioboro ini diawali keberaan rel kereta api dan Stasiun Tugu. Dimana saat itu kereta api menjadi sentral alat transportasi utama. Selanjutnya hubungan daerah antara Jogja dengan luar Jogja menjadi ramai. Lama kelamaan Jogja menjadi kota yang baru dan otomatis menjadi kota modern. Banyak orang asing yang mulai berdatangan ke Jogja baik itu orang-orang Belanda maupun orang China. Orang-orang China kemudian mendirikan tempat usaha berupa toko-toko yang menambah ramai suasana kota Yogyakarta’’.

Hingga terbentuklah kota modern dengan tumbuh pesatnya pula usaha perhotelan di kawasan ini. Jalan itu dibuat untuk menghubungkan Keraton Yogyakarta dengan Tugu Golong Gilik yang membentuk garis imajiner lurus dengan Gunung Merapi. Kanan kirinyapun masih berupa sawah dan sebagian berupa perkampungan. Hingga akhirnya pada tahun 1912 Kerajaan Inggris dibawah pimpinan Raffles menyerang Kesultanan Yogyakarta yang saat itu diperintah Sri Sultan Hamengkubuwono II.

Demi menggugah semangat pasukan Inggris melawan pasukan Yogyakarta kala itu Raffles menanamkan jiwa dan semangat perjuangan seorang pahlawan dalam Kerajaan Inggris bernama Don Curcil yang bergelar Duke of Malborough. Duke of Malborough merupakan panglima Kerajaan Inggris yang menaklukkan pasukan Kerajaan Spanyol dan Perancis dalam puluhan pertempuran. Keberanian dan kegemilangan peperangan Duke of Malborough itulah yang dipompakan kepada pasukan Kerajaan Inggris di Yogyakarta. Sejak itulah masyarakat Yogyakarta tidak asing dengan nama Malborough.

Seringnya pasukan Malborough melewati jalan yang tidak bernama di pusat kota yakni gedung residen dan benteng yang sekarang menjadi Istana Gedung Agung dan benteng vredeburg membuat masyarakat Yogyakarta lantas menamai jalan dengan nama jalan Malborough. 

Prof. Djoko Suryo menuturkan kembali bahwa :

‘’Lidah orang-orang jawa yang tidak bisa mengucapkan kata dalam bahasa Belanda, Inggris dan lain sebagainya membuat penyebutan nama Malborough bergeser menjadi Malioboro. Sehingga pengucapan ini lebih mudah bagi orang jawa dan memang disesuaikan dengan lidah orang jawa itu sendiri’’.

Penamaan secara spontan itu berlangsung terus hingga Belanda kembali menguasai Yogyakarta melalui Perjanjian London tahun 1824 dan berlanjut pasca Indonesia merdeka. Sebutan itupun bertahan hingga kini meski tak semua orang tahu tentang asal muasal nama kawasan ini dinamai Malioboro.

Demikianlah artikel kali ini yang membahas tentang Sejarah Asal Mula Jalan Malioboro di Yogyakarta. Semoga artikel ini bisa lebih menambah pengetahuan dan wawasan kita. Sampai berjumpa lagi di artikel-artikel selanjutnya yang tentunya lebih menarik. Terima kasih.


EmoticonEmoticon