7 Mitos Ini Jangan Anda Percaya Disaat Anda Mengasuh Bayi

Setelah menjalani serangkaian prosesi pernikahan dan telah resmi jadi seorang suami istri, lahirnya si buah hati akan menjadikan kehidupan berumah tangga terasa lebih sempurna lagi. Namun, tanpa pemahaman dan pemahaman yang cukup, mempunyai buah hati untuk pertama kali bisa menjadi tantangan yang begitu sulit dan sangat merepotkan. Itulah sebabnya kenapa, ‘campur tangan’ dari kedua orang tua ataupun mertua pastinya tidak lepas dari hidup anda bersamaan dengan keluarga kecil yang kini anda punya. Kadangkala, disebabkan oleh pengalaman yagn dipunyai oleh orangtua maupun mertua, mereka selalu merasa bahwa anda kurang bisa di dalam mengurus si buah hati secara mandiri. Sebenarnya, tidak menjadi persoalan juga kalau mereka hanya sekedar membantu anda. Namun sebagai catatan, upayakan anda selalu mengingatkan orangtua ataupun mertua anda tentang beberapa mitos yang masih saja mereka percayai mengenai pengasuhan bayi.

 image by : pixabay.com

Beberapa anjuran-anjuran leluhur yang sudah Hipwee Wedding rangkum di bawah ini justru sebetulnya bahaya, lho!

1. Mitos 40 hari, dimulai dari memotong kuku sampai dengan mengurung diri di dalam rumah. Ternyata anggapan ini banyak kelirunya!


Pastinya anda pernah mendengar saran ini dari para orangtua, ‘mengurung diri’ sampai 40 hari dan memotong kuku sang bayi sesudah melewati masa 40 hari usianya. Kedua mitos tersebut tidak boleh lagi anda percaya. Yang benar adalah, bahwa bayi tidak boleh diajak keluar tempat yang ramai karena bisa menyebabkan si buah hati terkena kuman atau virus, sebab imun pada bayi masih sangat lemah. Sementara itu, kuku yang panjang jangan dibiarkan memanjang, segeralah potong sampai dengan setidaknya 40 hari. Karena jika kuku dibiarkan memanjang maka akan membahayakan bayi anda.

Baca Juga :
6 Mitos Tentang Tubuh Manusia Yang Sudah Terlanjur Salah Kaprah, Tapi Masih Anda Percaya
8 Mitos Hubungan Yang Menandakan Bahwa Pasangan Bahagia, Namun Benarkan Demikian? 

2. Jangan terlalu lama megenakan sarung tangan pada buah hati anda, apalagi kalau anda lakukan setiap saat. Hal itu sangat tidak baik untuk motorikya kelak.

Biasanya, para orang tua zaman dahulu akan mengenakan sarung tangan dan juga sarung kaki kepada bayi setiap saat. Semestinya kedua sarung ini hanya boleh digunakan saat udara sedang dingin dan saat dia tidur ataupun saat anda tinggal sebentar, supaya kuku jarinya tidak melukai bagian tubuhnya yang lain. Padahal, bayi yang terlalu sering dipakaikan sarung tangan dan kaki, maka akan berpengaruh terhadap indera perasa dan motoriknya saat beranjak dewasa nantinya.

3. Usahakan untuk tidak membebat bayi anda dengan gurita terlalu lama. Sebab kebanyakan para orang tua zaman sekarang sering kali melakukan tindakan konyol ini.

Masih banyak orang tua yang membebat bayinya dengan memakai gurita dengan tujuan supaya perutnya tidak kembung? Ini juga merupakan mitos yang salah kaprah. Justru gurita bisa menjadikan organ tubuhnya mengalami gangguan di dalam pertumbuhan sebab terlalu ketatnya gurita yang dipakaikan. Disamping itu, membebat bayi terlalu kencang juga bisa mengganggu pernapasannya.


4. Sama halnya seperti gurita, membedong kaki bayi juga tidak terlalu bagus bagi tumbuh kembangnya.
Bedong yang dipakaikan pada bayi juga dapat menimbulkan masalah serius suatu hari nanti.


Menurut penuturan Dr Attila Dewanti, SpA (K), penggunaan bedong itu cukup dilakukan saat selesai mandi atau saat cuaca sedang dingin, sebagaimana yang dilansir dari laman Kompas. Tujuan dari penerapan bedong hanya untuk menjaga bagi agar hangat, bukan untuk menjadikan kakinya jadi sempurna. Justru hal ini malah bisa menghambat pertumbuhan tulang kaki dan motoriknya.

5. Tidak ada hubungannya mencukur rambut sang bayi dengan harapan supaya rambut nya nanti bisa tumbuh tebal dan indah. Atau menarik-naik hidung supaya lebih mancung.
Ada yang berkata bahwa rambut bayi yang masih baru haruslah dicukur terlebih dahulu supaya nanti saat dia tumbuh besar, maka rambutnya nanti akan lebih tebal dan lebih indah. Namun pada kenyataannya, ini semua hanyalah mitos belaka. Sama seperti hidung, rambut pun juga terpengaruh oleh adanya gen dari kedua orang tuanya. Sementara itu, hidung yang terus menerus ditarik tidak akan pernah membuatnya jadi mancung. Bahkan hal ini malah bikin hidungnya jadi iritasi. Kalau sudah begitu, tentunya si bayi juga yang akan menanggung akibatnya.

6. Menurut para leluhur, di saat menyusui untuk pertama kalinya, ASI harus dibuang terlebih dahulu sebab dianggap telah basi.

Wah, ini kan ASI, bukan susu sapi! Orang zaman dulu percaya bahwa ASI yang baru pertama kali keluar haruslah dibuang lebih dulu. Alasannya karena adanya kekhawatiran orang tua bahwa ASI tersebut telah basi sebab warnanya kekuning-kuningan. Padahal, justru ASI yang pertama kali keluar dari payudara sang Ibu banyak mengandung kolostrus yang terkandung banyak sekali nilai gizi dan zat-zat pertahanan tubuh yang tentu saja sangat dibutuhkan oleh bayi. Jadi, buang jauh-jauh tentang pendapat ASI basi.

7. Jangan melakukan bercanda dengan melemparkan bayi ke atas, kemudian menangkapnya kembali, Ini sangatlah bahaya sekali!    
Pastinya anda sudah tidak asing lagi dengan cara yang sudah kuno ini; melemparkan bayi ke udara dan kenangkapnya kembali ataupun mengayun-ayukan bayi di tangan dengan tengkurap supaya dia terbahak bahak. Tolong anda catat baik-baik, hal ini akan berakibat pada Saken Baby Syndrome (SBS), Abusive Head Trauma, Shaken Impact Syndrome, Infant Whiplash Syndrome dan Inflicted Head Injury yang merupakan cidera yang serius pada otak bayi yang juga mengakibatkan rusaknya fungsi-fungsi syarat dari otak. Hal ini sangat mengerikan, bukan? Sebetulnya, ada banyak sekali mitos yang berasal dari para leluhur yang terkadang masih suka diterapkan pada anak-keturunannya. Sebagai seorang generasi muda, mama muda bahkan papa muda sekalipun, cobalah untuk belajar lebih dalam lagi mengenai parenting. Karena hal ini jelas-jelas bisa membuat anda lebih  bisa memahami keadaan buah hati anda sendiri. ya, jika bisa sih jangan mempercayakan tumbuh-kembang anak-anak anda kelak kepada babysitter ataupun keluargamu. Sebab biar bagaimanapun juga, mereka bukanlah ibunya.



Sumber Rujukan : Hipwee.Com



EmoticonEmoticon