Pesona Islam Masjid Agung Kauman di Semarang

Semarang, Ibukota Jawa Tengah kini menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Indonesia. Dan salah satu kawasan yang tak pernah luput dari incaran pelancong pecinta sejarah adalah Kawasan Kauman. Disini wisata sejarah dan religi jadi pesonanya. Pernah menjadi Masjid terbesar di kota Semarang, Masjid Agung Kauman memiliki pesonanya tersendiri.

Image : flickr.com

Masjid ini memiliki perjalanan sejarah yang panjang mulai dari abad ke 16 hingga mengawal kemerdekaan Indonesia. Meski telah melewati waktu yang panjang namun madjid ini masih memiliki tempat di hati masyarakat Kauman. Masjid Agung Kauman merupakan salah satu Masjid tertua di Kota Semarang Jawa Tengah. Masjid ini dibangun pada masa Kesultanan Demak di abad ke 16.

Baca Juga :
Sejarah Organisasi Hizbut Tahrir Hingga Masuk ke Indonesia
Sejarah Kota Mekkah

Saat itu seorang utusan Kerajaan Demak Maulana Ibnu Abdul Salam atau Sunan Padanaran menemukan kota pesisir yang diberi nama Semarang. Masjid Agung Kauman awalnya berdiri di kawasan megah Semarang Selatan. Namun berkali-kali alami kebakaran, Masjid akhirnya dipindahkan ke kawasan Kauman tahun 1749. Karena banyaknya renovasi yang dialami Masjid ini, maka terdapat empat prasasti menghiasi gapura masuk yang juga menceritakan perjalanan sejarah Masjid.

Keempat prasasti ditulis dalam empat bahasa yang berbeda-beda yakni bahasa Indonesia, Jawa, Belanda dan Arab. Tahukan anda bahwa Masjid Agung Kauman jadi satu-satunya masjid di Indonesia, yang mengumumkan kemerdekaan Indonesia? Hal ini terjadi secara terbuka beberapa jam setelah diproklamasikan. Informasi yang harus dibayar mahal, karena setelah melaksanakan shalat, tentara Jepang langsung mengejar pengurus masjid.

Memasuki pelataran Masjid Kauman, pintu-pintu dengan rangkaian daun waru menyambut. Ornamen campuran Jawa dan Persia terasa kental. Masjid Agung ditopang dengan 36 pilar yang kokoh. Jumlah ini memiliki filosofi perkalian 6 kali 6 yang berasal dari surat keenam ayat enam dalam Al-Quran. Dalam Surah Al-An’am di ayat enam tersirat bahwa meski musibah terjadi berkali-kali, sesungguhnya dalam setiap musibah itu ada hikmah untuk generasi masa mendatang yang lebih baik.

Kebakaran yang menimpa masjid ini berkali-kali dipercaya serupa dengan ayat tersebut. Semua terjadi demi sesuatu yang lebih baik. Di dalam Masjid terdapat Mihrab yang runcing dengan langit-langit dari beton. Mihrab dihiasi 99 nama Allah SWT atau Asmaul Husna. Mimbar Imam terbuat dari kayu jati dilengkapi ornamen ukir khas Jawa yang indah. Atap Masjid Agung Kauman Semarang berbentuk tajub tumpang tiga. Atap bertingkat tiga merupakan simbol dari filosofi Iman, Islam, dan paling atas adalah Ihsan.

Wisata religi disini makin lengkap karena tak jauh dari Masjid Kauman berdiri pula pesantren Raudatul Qur’an. Berdiri sejak tahun 1952, disinilah para santri hafiz Qur’an atau penghafal Qur’an menuntut ilmu. Total sudah ada 500 penghafal Qur’an yang lulus dari pesantren ini. Selama menempuh ilmu di pesantren, santri tidak diperkenankan belajar di sekolah umum ataupun bekerja.

Hal ini dilakukan agar santri fokus pada penghafalan Al-Qur’an. Lebih dari 160 santri ada disini. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari Malaysia. Pesantren ini mengajarkan untuk memprioritaskan aspek agama terlebih dahulu sebelum kehidupan dunia. Karena niscaya ketika agama telah didalami, seseorang dapat hidup di dunia dengan landasan agama yang kuat. seperti yang tertera di Surat Al-Fatir ayat 29 dan 30.

Asrama merupakan wakaf dari warga Kauman yang ditujukan sebagai tempat tinggal. Saat ini terdapat 16 asrama yang tersebar di kawasan Kauman Semarang. Banyaknya etnis Arab disini menjadi salah satu pemicu dan aktivitas keagamaan di kawasan Kauman juga membuat daerah ini dinobatkan sebagai Kampung Al-Qur’an Februari 2016 lalu.


Sumber : Net.5


EmoticonEmoticon