4 Ritual Unik Ini Menandakan Kedewasaan Yang Hanya Ada Di Indonesia

Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya mulai dari Sabang hingga Merauke. Ngomong-ngomong soal budaya, pada umumnya setiap kebuyaan memiliki ritual dengan keunikan ciri khas masing-masing. Salah satu contohnya adalah ritual khusus yang diterapkan pada seseorang jika orang tersebut sudah dewasa atau dianggap dewasa. Agar masa dewasa tersebut bisa ditandai, maka terdapat beberapa suku di Indonesia yang mempunyai ritual-ritual tertentu. Sebagaimana yang telah dilansir oleh brilio.net beberapa waktu lalu, maka ulasan berikut ini bisa menambah wawasan anda.

 Image by : flickr.com

1. Sorongi’is

Di sebuah tempat di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Nagekeo, ada salah satu suku bernama Suku Dhawe yang mempunyai ritual khusus sebagai penanda kedewasaan seseorang. Setiap remaja yang telah dianggap dewasa di suku Dhawe, maka remaja tersebut akan dipotong giginya atau yang lebih dikenal dengan nama Sorongi’is. Sorongi’is dilakukan oleh suku setempat dengan cara menancapkan sebuah batu asah yang berukuran kecil ke gigi seseorang yang akan dilakukan ritual tersebut. Setelah batu kecil tersebut tertancap, maka selanjutnya batu tersebut digosok-gosok secara berulang-ulang.

Baca Juga :
5 Kampung Unik Yang Ada di Indonesia Dan Telah Mendunia
Jangan Remehkan Tukang Cukur Yang Satu Ini, Karena Ternyata Mobil Mewahnya 200 unit

2. Ritual Kerik Gigi

Ritual ini hampir mirip dengan Suku Dhawe tadi. Perbedaanya kalau ritual kerik gigi ini dilakukan oleh Suku Mentawai yang berada di Sumatera Barat. Pada umumnya gigi yang dikerik akan dibuat lebih meruncing seperti gigi taring. Orang yang menjalankan ritual ini tentunya akan kesakitan. Ini karena proses kerik gigi berlangsung cukup lama dan yang pasti tidak menggunakan obat bius sebagai penahan sakit.

3. Ritual Penamou

Di Pulau Seram juga mempunyai ritual khusus untuk menandakan kedewasaan seseorang. Tepatnya adalah Suku Naulu yang berada di Petuanan Negeri, Dusun Bonara, Kecamatan Seram Utara. Tradisi yang diberi nama Penomou tersebut hanya dilakukan untuk kalangan wanita saja, terutama bagi para wanita yang sudah mengalami datang bulan. Tata cara pelaksanaan Penamou adalah dengan mengasingkan gadis yang sedang haid di sebuah rumah khusus. Mereka pun tak boleh melakukan interaksi dengan siapapun juga. Lelaki-lelaki pun tak boleh melewati rumah tersebut.

4. Ritual Fahombo

Ritual Fahombo juga biasa disebut sebagai tradisi lompat batu. Rutual ini hanyalah dilakukan oleh orang – orang di Desa Bawomatoluo di Kabupaten Nias Selatan. Falombo ini juga cuma dilakukan oleh kaum lelaki yang telah dewasa dan cukup umur. Kalau kaum lelaki yang mau memperoleh predikat sebagai pria dewasa, maka di dalam tradisi Nias Selatan, maka dia harus melakukan Fahombo atau melompati batu dengan ketinggian tertentu.



Sumber : Brilio.Net


EmoticonEmoticon