7 Mitos Tentang Makanan Ini Sebaiknya Anda Abaikan

Begitu banyaknya informasi mengenai hidup sehat ternyata menjadikan ornag makin banyak yang tergerak untuk mengikuti gaya hidup ini. Banyak orang yang menimbang-nimbang soal makanan apa yang baik dan buruk untuk tubuh mereka sebelum membeli dan menyantapnya. Akan tetapi, karena industri makanan juga membutuhkan pemasukan, maka banyak produk-produk yang dikemas dan diklaim sebagai produk yang sehat. Para produsen berlomba-lomba melabeli produk mereka supaya terlihat lebih sehat dibandingkan dengan produk lainnya. Tentunya tidak seluruhnya harus kita percayai.

 Image by : pixabay.com

Nah, inilah beberapa mitos tentang makanan dan nutrisinya yang banyak beredar di masyarakat, tapi bisa kita abaikan.

1. Roti Gandung Tidak Mengakibatkan Gemuk

Tidak sedikit dari kita yang merasa telah melakukan program diet yang benar dengan cara mengganti asupan nasi ataupun roti tawar dengan roti gandum. Namun apakah anda memperolah hasil yang anda inginkan, atau lingkaran perut anda tetap saja segitu-gitu saja? Kenapa bisa demikian? Faktanya, roti yang berwarna kecoklatan ini, biarpun dibuat dari bahan biji gandum utuh ini, tapi di dalam proses pembuatannya adonan dicampur dengan tepung terigu putih dan dedak gandum. Tujuannya untuk memberi tekstur yang sedikit terlihat lebih lembut. Akibatnya, sama halnya dengan roti tawar putih, roti gandung ternyata juga lebih cepat dicerna dan mempunyai (indeks glikemik) IG yang cukup tinggi.

Baca Juga :
5 Mitos dan Fakta Menarik Seputar Pisang
7 Mitos Seputar Makeup

Yang menjadi masalah, sebab terlanjur banyak yang menganggap sebagai makanan yang sehat, maka kita seringkali mengonsumsinya dalam jumlah yang lebih banyak, bahkan ada yang menambahkan berbagai jenis selai yang mana selai tersebut mengandung banyak gula. Kalau itu yang terjadi, otomatis lingkar pinggang anda tak akan kunjung mengecil, tapi bisa-bisa malah bertambah lebar. Nah, kalau anda tidak mau menghilangkan roti dari daftar menu anda, ada pilihan pilihan cerdas yang lebih baik daripada roti gandum yaitu whole grain. Varian dari roti yang satu ini teksturnya memang lebih kasar dibandingkan dengan roti gandum dan roti ini lebih berserat.

Perbedaannya dengan roti gandum biasanya ada pada tambahan biji-bijian seperti biji rami, kedelai, ataupun biji bunga matahari. Roti whole grain mempunyai kandungan serat yang lebih tinggi empat kali lipat dibandingkan roti tawar putih. Roti ini juga mempunyai IG yang terbilang rendah sebab seratnya cenderung lebih lama untuk dicerna oleh tubuh kita. Makanan ini pada umumnya akan membantu anda untuk merasa kenyang lebih lama sebab proses pelepasan energinya jadi lebih lama.


2. Makan Sedikit Namun Sering, Bisa Membuat Anda Jadi Langsing

Banyak orang yang menganggap bahwa makan sedikit namun sering akan memicu metabolisme di dalam tubuh sehingga akan membuat kita tidak mudah gemuk. Gagasan ini rupanya mencontoh pada kebiasaan orang Asia yang makan dalam porsi yang kecil tapi lebih sering. Ternyata hal ini tidak sepenuhnya benar. Kalau pun metode ini terbukti keampuhannya, kenapa ngemil malah bisa mengakibatkan kegemukan? Padahal kan ngemil itu sama dengan makan dalam porsi yang kecil-kecil tapi sering.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam US Journal of Nutrition telah menemukan bahwa makan sebanyak dua atau tiga kali dalam satu hari akan membakar kalori yang sama dengan mereka yang makan makanan sama tapi membagi porsinya agar dapat dimakan beberapa kali. Tapi kenapa orang-orang Asia yang lebih sering menyantap makanan tidak membuatnya gemuk? Kunci sebenarnya terletak pada makanan apa yang mereka santap.

3. Kopi Tidak Baik Bagi Kesehatan

Ya, kalau anda meminumnya dengan tambahan gula dan susu yang terlalu banyak. The Journal of Nutrition juga menyebutkan bahwasanya kopi hitam itu memberi lebih banyak anti oksidan terhadap tubuh bilan dibandingkan sayuran dan buah-buahan. Disamping itu secara statistik, para peminum kopi mengalami depresi yang lebih sedikit, jauh dari diabetes, bahkan akan berusia lebih panjang. Namun hal ini memiliki syarat-syarat, yaitu minum dalam jumlah yang wajar, dan jangan mencampurkannya dengan gula.

4. Setiap Kalori Itu Sama Saja

Di dalam menjalankan diet, kita sering diminta untuk membatasi asupan kalori yang masuk. Tapi ternyata 1000 kalori yang asalnya dari cake tidak sama dengan 1000 kalori yang berasal dari daging ikan. Ini artinya, jenis kalori yang kita makan ternyata ikut menentukan berhasiltidaknya diet kita.
Makanan dengan jenis berbeda mempunyai efek metabolisme yang berbeda juga, sehingga sekedar mengurangi kalori tidak akan efektif untuk menjaga kesehatan anda. Kalau kita mau mengurangi kalori, maka jangan mengampi dari protein, sebab jenis makanan ini dapat menahan rasa lapar serta meningkatkan metabolisme di dalam tubuh.

5. Makanan Yang Rendah Lemak Lebih Sehat

Ada beberapa alasan kenapa junk food itu rasanya lezat. Maka jawabannya adalah lemak. Tapi karena lemak seringkali dianggap sebagai sumber dari banyak penyakit, maka banyak para produsen makanan yang menyediakan versi rendah lemak (low fat) pada produk mereka, sehingga kita merasa bersalah saat menyantapnya. Tapi apakah anda tahu bahwa menghilangkan lemak sekaligus bisa menghilangkan rasa lezat? Untuk mengatasi hal ini, produsen makanan menambahkan rasa dri bahan-bahan lainnya termasuk juga pemanis buatan.

Nah, bahan-bahan ini bisa jadi jauh lebih buruk dampaknya bila dibandingkan dengan lemak yang telah dikurangi tersebut. Oleh karena itu, lemak sebetulnya tetap dapat dikonsumsi dalam jumlah tertentu dan berasal dari sumber yang sehat, seperti kacang-kacangan dan juga alpukat. Makanan ini lebih baik dibandingkan keripik rendah lemak dan anda tidak tahu apakah kandungan isinya.

6. Makan Buah-Buhahan Bisa Membantu Anda Jadi Langsing

Buah-buahan memang mengandung vitamin dan serat. Tapi buah-buahan juga mengandung kalori dan gula yang dapat menggagalkan rencana diet anda kalau dikonsumsi secara berlebih. Buah seperti pisang misalnya, mempunyai jumlah kalori yang sama dengan dua chocolate chips cookei, yaitu sekitar 100 kalori. Kalau anda ingin jadi langsing, alangkah baiknya anda mengonsumsi empat porsi buah setiap hari bersamaan dengan sumber protein seperti kacang-kacangan dan juga yogurt Yunani.

7. Daging Merah Tidak Baik Bagi Kesehatan

Mengenai hal ini, ada sebuah peneliti yang bersepakat bahwa daging merah itu lebih buruk daripada daging putih, tapi sebagian lainnya juga menyangkalnya. Oleh karena ini, sebenarnya ini merupakan wilayah abu-abu. Memang sih benar bahwa daging merah itu bisa meningkatkan resiko penyakit jantung sebab lemak jenuhnya tinggi. Tapi di sisi lain daging putih pun juga mengandung lemak jenuh. Satu porsi daging sapi sirloin mengandung lemak jenuh yang lebih sedikit dibandingkan paha ayam dengan kulit. Oleh karena itu jangan memakan daging ayam dengan kulitnya. Pilihlah daging sapi tanpa lemak supaya tidak ada kandungan lemak jenuh yang bertambah di dalam tubuh.




Sumber : Kompas.Com


EmoticonEmoticon